Artinya seseorang yang berusia di bawah forty tahun tetap bisa menjadi capres atau cawapres dengan syarat pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah.
Dalam putusannya, MK menyatakan seseorang yang di bawah usia forty tahun bisa menjadi capres maupun cawapres asalkan sedang atau pernah menduduki jabatan negara yang dipilih melalui pemilu, termasuk pemilihan kepala daerah.
Knowledge dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Petrus mencurigai pertemuan itu merupakan upaya Budiman untuk dapat satu barisan dengan Prabowo dalam pemilu presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Pada putusannya, MK menolak gugatan tersebut dengan pertimbangan, "memperluas pemaknaan pasal 169 huruf d justru dapat melemahkan kepastian hukum yang sudah ada dan melekat pada norma pasal tersebut".
Budiman sendiri tidak terlalu banyak berkomentar mengenai pemecatan dirinya. Yang pasti, mantan aktivis reformasi 1998 tersebut memilih sikap berlapang dada.
Sebab, para pemilih muda dari kelompok umur Gen Z dan Milenial akan menyumbang prabowo subianto yenny wahid sixty% dari whole pemilik suara sah.
Tak hanya itu, Yenny juga mengaku turut mendapat berkah dari hubungan baiknya dengan Prabowo. Ia bertemu dengan jodoh pada tahun 2009 silam.
Subianto: There’s always this, I'd say double benchmarks or triple common, just about anything nations like Indonesia do. They always make an effort to emphasise the potential of human rights abuses. I feel our wants, We've vast regions and that has been in dialogue and arranging for many years.
Prabowo Subianto an Indonesian presidential prospect representing the Gerindra get together smiles all through a luncheon with overseas reporters at a resort in...
Meski berkontribusi cukup besar, mengingat elektabilitas Prabowo tidak hanya bersumber dari generasi ini, Mada mengatakan situasinya masih bisa berubah. Sebab, Gen Z dia sebut memiliki karakter sebagai “pemilih rasional”.
Pasca mundurnya Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), pengamat politik menilai ada kemungkinan partai tersebut membentuk koalisi sendiri atau ‘poros keempat‘. Namun, ia menyatakan koalisi baru akan sulit mengalahkan tiga nama besar yang sudah ada.
“Kalau memang saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi kepada rakyat. Tentunya harus saya terima dengan baik seandainya saya benar-benar dicalonkan, ya,” kata Menteri Pertahan ini.
Di samping itu, tidak seperti isu agama, isu konflik tanah, ketimpangan akses lahan, dan isu lingkungan hidup kurang populer bagi para politikus karena sulit dikapitalisasi untuk dikonversi sebagai suara.